Sabtu, 30 Oktober 2010

library ieee;
use ieee.std_logic_1164.all;
entity MANSYUR is
port (CLK, RESET, D : in std_logic;
Q : out std_logic);
end MANSYUR;

architecture MANSYUR of PFF_RST is
begin
DFF_PROCESS: process (CLK, RESET)
begin
if (RESET = ‘1’) then
Q <= ‘0’;
elsif (CLK’event and CLK = ‘1’) then
Q <= D;
end if;
end process;
end MASYUR;











library ieee;
use ieee.std_logic_1164.all;
use work.and2in_pkg.all;

Senin, 25 Oktober 2010

Kalimat Dasar Bahasa Indonesia

Kalimat dasar adalah tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat dan intonasi finalnya menunjukkan tulisan yang sudah dilengkapi dengan makna. Unsur kalimat adalah fungsi sintaks yang terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat.

Unsur-unsur kalimat dasar yaitu :

  • Subjek

Subjek merupakan bagian kalimat yang menunjukkan pada pelaku, tokoh, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Biasanya subjek diisi oleh kata benda atau frasa nominal, klausa, atau frasa verbal.

Contoh :

Ayahku sedang meminum kopi.

Kata yang bercetak tebal merupakan subjek pada kalimat.

  • Predikat

Predikat merupakan bagian kalimat yang memberi tahu perbuatan apa yang dilakukan oleh subyek, yaitu sipelaku/tokoh didalam suatu kalimat. Predikat juga menyatakan sifat/ keadaan subyek.

Ciri-ciri Predikat :

1. Menimbulkan pertanyaan apa atau siapa

2. kata adalah atau ialah

Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan predikat yang demikian digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.

3. Dapat disertai kata- kata Aspek atau Modalitas

Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

Contoh :

toni mahasiswi baru.

Putri ayun cantik jelita.

Kata yang bercetak tebal merupakan Predikat pada kalimat.

Ciri-ciri Objek :

1. Objek hanya memiliki tempat dibelakang predikat.

2. Dapat menjadi Subjek kalimat pasif

3. Didahului kata bahwa

Contoh :

Orang itu menipu adik saya.

Ayahku membeli barang yang aku suka.

Kata yang bercetak tebal merupakan objek pada kalimat.

Ciri-ciri Pelengkap :

1. Terletak dibelakang predikat

2. Hasil jawabannya dari predikat dengan pertanyaan apa.

Contoh :

Pamanku membelikan boneka untuk adik ku

¨ Jenis Keterangan

Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.

1. Keterangan Waktu

Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam.

1. Keterangan Tempat

Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.

2. Keterangan Cara

Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.

3. Keterangan Sebab

Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.

4. Keterangan Tujuan

Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.

5. Keterangan Aposisi

Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau tanda kurang.

Perhatikan contoh berikut.

¨ guru saya, Bu dewi, terpilih sebagai dosen yang teladan.

6. Keterangan Tambahan

Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Seperti contoh berikut.

¨ Siswanto, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.

Keterangan tambahan (tercetak miring) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Siswanto.

7. Keterangan Pewatas

Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contohnya sebagai berikut.

¨ Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.

Contoh diatas menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang mendapat beasiswa, melainkan hanya mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih.


http://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/10/kalimat-dasar-bahasa-indonesia.html

http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=1366&bih=596&q=ciri-ciri+keterangan&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=d3b3af5896ffdfd6

RAGAM BAHASA

A. RAGAM BAHASA BERDASARKAN MEDIA/SARANA

  1. Ragam bahasa Lisan

Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

  1. Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Contoh Ragam bahasa lisan Ragam bahasa tulis :

1. Ayah lagi minum kopi = Ayah sedang meminum kopi

2. ibu bilang kita harus pulang = ibu mengatakan bahwa kita harus pulang


B. RAGAM BAHASA BERDASARKAN PENUTUR

  1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. contohnya perbedaan antara orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah dan sebagainya.
Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutu Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas.


C. RAGAM BAKU DAN TIDAK BAKU

A. Bahasa Baku

Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia yang akan terus menerus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia dan keanekaragaman penuturnya serta cepatnya perkembangan masyarakat telah mendorong berkembangnya berbagai ragam bahasa Indonesia.

B. Bahasa Tidak baku

Pembahasan ragam bahasa baku oleh penulis tidak akan secara lebar diterangkan, karena ragam bahasa baku merupakan sistem paradoks dari bahasa baku. karena bahasa ini lebih banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam percakapan santai.


D. Ragam sosial dan Ragam Fungsional

Ragam sosial

yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya di dasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.

Ragam fungsional

adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.

Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya.

fungsi bahasa antara lain :

  1. Alat Untuk Berkomunikasi sesama manusia.
  2. Alat Untuk Berkerja sama sesama manusia.
  3. Alat Untuk Mengidentifikasi Diri.




Kamis, 21 Oktober 2010

PERBEDAAN TOPIK,TEMA DAN JUDUL

Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berati tempat dalam tulis menulis,pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan.maka dari itu topik merupakan Topic merupakan salah satu unsure yang penting dalam wacana percakapan. Menurut Howe opik itu merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan.
Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya atau Dalam karang mengarang, tema juga adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan
Judul adalah sebuah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,atau kepala berita.Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
Syarat-syarat topik :
1). Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
2). Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.
Syarat-syarat tema :
1)Tema harus menarik perhatian penulis.
2)Tema harus diketahui/dipahami penulis.
3)Tema harus Bermanfaat.
4)Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.
5)Tema yang dipilih harus yang menarik.
6)Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
7)Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
8)Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
Syarat-syarat judul :
• Harus bebentuk frasa,
• Tanpa ada singkatan atau akronim,
• Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
• Tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
• Menarik perhatian,
• Logis,
• Sesuai dengan isi
• Judul harus:.asli,relevan,provakitif,singkat


http://gladysdizz.blogspot.com/2010/04/perbedaan-topiktema-dan-judul.html

Pengertian Paragraf / Alinea dan Bagian dari Paragraf

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Syarat sebuah paragraf
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
unsur-unsur alinea terbagi dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
4. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.
macam-macam alinea.
1. Alinea Pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunya alinea yang menbuka atau menghantar karangan itu,atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Sebab sifat-sifat dari alinea semacam ini harus menarik minat serta perhatian kepada pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang akan diuraikan.
2. Alinea Penghubung
adalah alinea yang terdapat diantara alinea pembuka dan alinea penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat dalam alinea-alinea penghubung ini, sebab itu dalam alinea ini harus diperhatikan agar hubungan antar alinea teratur, serta tersusun secara logis.
3. Alinea Penutup
Adalah alinea yang dimaksudkan utnuk mengahiri karangan/ bagian karangan, dengan kata lain alinea ini mengandunfg kesimpulan dari apa yang telah diuraikan dalam alinea-alinea penghubung, alinea ini merupakan pengunci yang menutup sebuah karangan.
SYARAT PARAGRAF:
1. KESATUAN = Setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok
2. KOHERENSI = Setiap paragraf harus merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu dengan yang lainnya
3. KELENGKAPAN = Berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik.



http://afirmanto.blogspot.com/2010/04/alinea.html
http://peperonity.com/go/sites/mview/bahasa-indonesia/17750098
http://organisasi.org/pengertian_paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia

kriteria kalimat efektif dan syrat-syarat kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulisan serta dapat diterima maksudnya arti dan tujuannya jelas atau dapat di pahami.
syarat-syarat kalimat efektif adalah :
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
2. Koherensi
Yang dimaksud dengan koherensi adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.
Kesalahan yang seringkali juga merusakkan koherensi adalah penempatan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, penempatan keterangan aspek yang tidak sesuai dsb.

3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu maksudnya Kata-kata yang berlebihan. Penggunaan kata yang berlebihan hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.

Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah masalah ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap agar kita dapat membicarakan masalah ini lagi

5. Variasi
Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Variasi tidak lain daripada menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian orang.
Variasi dalam kalimat dapat diperoleh dengan beberapa macam cara, yaitu :
a. Variasi sinonim kata
b. Variasi panjang pendeknya kalimat
c. Variasi penggunaan bentuk me- dan di-
d. Variasi dengan merubah posisi dalam kalimat
6. Paralelisme
Paralelisme menempatkan gagasan-gagasan yang sama penting dan lama fungsinya ke dalam suatu struktur/konstruksi gramatikal yang sama.


http://lisady-bhs.blogspot.com/2007/06/kalimat-efektif.html
http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/


Rabu, 06 Oktober 2010

tugas PTI (konversi Bilangan)

1.1980 (10) = 1110111100 (2) = 3BC (16) = 1674 (8)
2.1001001101(2) = 589 (10) = 24D (16) =1115 (8)
3. 76 (8) = 111110 (2) = 3E (16) = 62 (10)
4. 43F (16) = 010000111111 (2) = 1087 (10) = 2077 (8)