Rabu, 05 Januari 2011

KUTIPAN

Kutipan ada 2 :

1. Kutipan Langsung ( DIRECT QUOTATION)

2. Kutipan Tidak Langsung (INDIRECT QUOTATION)

1. Kutipan Langsung

Adalah kutipan yang sama persis dengan kata-kata aslinya.

Fungsi Kutipan Langsung

Untuk mengutip:

  • Rumus-rumus.
  • Peraturan-peraturan hukum, perintah-perintah, anggaran dasar, anggaran dasar rumah tangga dan sebagian program kerja.
  • Peribahasa, sanjak dan karya drama.
  • Landasan pikiran.
  • Beberapa statemen ilmiah.

Kutipan langsung dibagi 2 yaitu:

  • Kutipan langsung panjang.
  • Kutipan langsung pendek.

Kutipan Langsung Panjang

  1. lebih dari 3 baris, tetapi tidak melebihi ½-1 halaman
  2. Bila >1 halaman masukkan dalam lampiran
  3. tidak ditulis di antara tanda petik
  4. tidak dijalin dalam teks
  5. ada tempat tersendiri dalam alinea baru
  6. diketik dengan jarak baris satu spasi
  7. pada garis tepi baru dengan jarak 4 ketukan dengan indensisasi 7 ketukan dari garis tepi atau 3 ketukan dari garis tepi baru
  8. harus memakai superskrip footnote
  9. pada footnote harus disebutkan sumber kutipan

Contoh kutipan langsung panjang:

Pada awalnya orang mengenal logam sebagai barang perhiasan misalnya: emas, yang konon di da-patkan di alam sebagai emas murni, logam sebagai alat berburu atau sebagai senjata.

Kuipan Langsung Pendek

  • tidak melibihi 3 baris ketukan
  • dijalin dalam teks
  • diberi tanda kutip atau tanda petik di antara bahan yang dikutip
  • bila terpaksa > 3 baris, sebaiknya digunakan paraphrase

Contoh kutipan langsung pendek:

  • Mineral gangue adalah bagian dari asosiasi mineral yang membentuk batuan dan bukan mineral bijih di dalam suatu jebakan.
  • Park dan Diarmid (1964) berpendapat bahwa cairan hidrotermal tidak harus berasal dari larutan magma, kalau demikian istilah hidrotermal bukan berarti genetik.

2. Kutipan tidak langsung

Adalah kutipan yang tidak sama dengan kata-kata aslinya , disebut juga Paraphrase yaitu adalah petikan pokok-pokok pikiran/ringkasan kesimpulan yang disusun menurut jalan pikiran dan bahasa pengutip.

Paraphrase: tidak ditulis di antara tanda petik (”…..”)

tetapi langsung dijalin dalam suatu kalimat/alinea

Contoh paraphrase:

Bukan watak seorang sarjana untuk mengumpulkan data yang semata-mata dapat mendukung kebijaksanaan penguasa.

  • Kutipan tidak langsung dibagi 2 yaitu :
  • Paraphrase panjang.
  • Paraphrase pendek

Paraphrase panjang

  • Dibuat sependek mungkin, biasanya > 1 alinea.
Bila > 2 alinea sulit diidentifikasi, apakah dua-duanya alinea paraphrase atau bukan.

http://teukuirfan.net/2010/03/contoh-kutipan/

DAFTAR PUSTAKA

Cara menulis Daftar Pustaka

Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.

1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:

Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008

2..Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari jurnal
- Nama pengarang dalam huruf besar. Letak nama belakang kemudian tambahkan koma kemudian letak initial nama pengarang dan tambahkan titik
- Tanggal dalam tanda kurung
- Judul Artikel menggunakan huruf kecil dan tambahkan tanda titik
- Nama Jurnal huruf pertama dalam tiap kata adalah huruf besar dan lainnya huruf kecil, dan diberikan garis atau berupa huruf miring dan setelah itu tambahkan koma
- Nomor volume jika tersedia, jangan tambahkan spasi
- Issue dalam tanda kurung dan tambahkan koma
- Nomor halaman dalam bentuk p. atau pp. dan tambahkan titik

Unsur Daftar Pustaka

Nama penulis, ditulis secara lengkap
Judul buku, juga termasuk anak judulnya atau judul tambahan
Data publikasi, meliputi nama penerbit, tahun terbit, dan di mana terbitnya buku tersebut. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa.
Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis juga nama pengarangnya, judul artikel, nama majalah, nomor, dan tahun terbit.


Contoh-contoh daftar pustaka
-DRURY, C. (2002) Cost and management accounting. 2th edn., PARIS: Thomson Business Press.
-COATES, J et al. (1989) Control and audit in management accounting. London: CIMA
-WHITAKER, K.A. (1998) Dictionaries, in LEA, P.W. AND DAY, A. (eds.) Printed reference material. Los Angles: Library Association Publishing, pp.7-26.
-HOLLAND, M. (1996) Harvard system. Poole: Bournemouth University.
service-depts/lis/LIS_Pub/harvardsyst.html> [Accessed 21st August 1997].

Tata cara penilsan Daftar Pustaka

Artikel ini didasari oleh seringnya saya jumpai mahasiswa yang salah dalam menuliskan daftar referensi atau acuan dalam skripsi atau laporan ilmiah. Eh… yang benar tuh daftar referensi/acuan atau daftar pustaka ya? sama nggak ya kedua istilah tersebut? jangan-jangan… keduanya beda. Hayoo sama nggak? Dulu saya sendiri menganggapnya sama. Tetapi setelah saya coba cari-cari di internet mengenai kedua hal tersebut, ternyata… keduanya beda.

Daftar acuan berisi informasi yang diacu dari sumber lain yang dimanfaatkan dalam penelitian, dan dikutip baik esensinya maupun statement lengkapnya dalam teks penulisan tesis/disertasi atau laporan penelitian. Penulis dari sumber informasi yang diacu ini harus tercatat dalam Daftar Acuan pada halaman terakhir dari penulisannya. Nah… daftar acuan ini hanya terdapat dalam laporan penelitian, skripsi, tesis maupun disertasi.

Sedangkan Daftar Pustaka adalah daftar bacaan yang disarankan untuk dibaca dan tidak diacu dalam tulisan, baik dalam tesis/disertasi/laporan, tetapi sekedar untuk memperluas wawasan bagi mereka yang ingin mengetahuinya lebih lanjut. Daftar Pustaka tidak disarankan dalam penulisan laporan penelitian, skripsi, tesis dan disertasi. Maksudnya tentu agar penelitian, skripsi, tesis dan disertasi memanfaatkan sumber informasi yang telah ada atau penelitian yang telah dilakukan orang lain untuk dikembangkan sebagai inspirasi penelitian baru atau membangun suatu informasi baru.

Kedua statement di atas saya ambil dari apa yang ditulis oleh Jacub Rais (Anggota Dewan Riset Nasional). Tulisannya dapat dibuka melalui situs http://mit.biotrop.org

OK setelah kita tahu keduanya ternyata beda, sekarang kita tinjau bagaimana cara menulis daftar acuan yang benar sesuai dengan aturan atau format ilmiah?

Tentu kita tahu bahwa sumber referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan kita dalam menuliskan laporan penelitian, skripsi, tesis maupun disertasi sangat banyak. Bisa berasal dari jurnal ilmiah, internet, email, artikel di koran dan majalah, dokumen resmi, makalah seminar dll, yang masing-masing sumber memiliki aturan yang berbeda dalam penulisannya dalam daftar acuan.

http://blog.rosihanari.net/tata-cara-penulisan-daftar-acuan-referensi