Senin, 29 Maret 2010

Antisipasi Radikalisasi Agama dengan Dialog

Radikalisasi agama dirasa makin mencekam dengan tindakan sekelompok orang yang mengatasnamakan agama dalam tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan umum, seperti jihad dalam aksi bom bunuh diri. Menteri Agama Suryadharma Ali menilai dialog adalah jalan yang tepat untuk mengantisipasi radikalisasi yang terjadi di pesantren-pesantren.

"Sekarang kan berkembang pemikiran di keagamaan. Ada yang menyimpang, ada yang juga radikasilasi pemahaman keagamaan. Tak ada kata lain untuk mengurangi radikalisasi selain dengan dialog dan saling tukar-menukar pemahaman keagamaan," tuturnya seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Senin (15/3/2010).

Menurut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, radikalisasi pemahaman keagamaan sering melanda kelompok-kelompok yang jarang berdialog. Mereka umumnya hanya menerima pemahaman keagamaan dari satu sumber. Suryadharma meyakini itu tidak terjadi pada kalangan yang selalu terbuka pada ruang dialog.

"Mekanismenya ya dengan sering datang berdialog, berdiskusi apa makna jihad, misalnya begitu, dengan berbicara makna memerangi pihak lain, bolehkah membunuh orang lain yang tidak membunuh," lanjutnya lagi. Menurut Suryadharma, ruang dialog merupakan cara jitu untuk mengubah cara berpikir seseorang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar